Cara Mengobati Tanda-Tanda Menopause

Cara Mengobati Gejala Menopause | Menopause yang terjadi pada perempuan seringkali mengganggu kegiatan dan kesehatan fisik mereka. Gejala-gejala yang timbul ibarat demam, perubahan suasana hati, dan beberapa tanda-tanda lainnya terkadang tidak membutuhkan pengobatan yang melibatkan dunia medis. Walau demikian, tanda-tanda yang sangat mengganggu biasanya memang diharapkan obat-obatan untuk mengatasinya.

Banyak perempuan yang mempunyai tanda-tanda menopause bantu-membantu tidak memerlukan obat-obatan dan sumbangan medis. Terutama, bagi perempuan yang hanya mempunyai tanda-tanda ringan dan memungkinkan mereka untuk mengelolanya sendiri tanpa obat.


Obat untuk Gejala Menopause
Bagi perempuan yang mengalami gejala menopause sangat parah, sampai mengganggu kegiatan mereka sehari-hari, dianjurkan bagi perempuan yang mengalami tanda-tanda menopause tersebut menentukan beberapa pengobatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Diantara beberapa pengobatan tersebut, adalah:
  • Terapi penggantian hormon atau Hormone Replacement Therapy (HRT)
  • Tibolone, ibarat dengan terapi penggantian hormon.
  • Penggunaan pelumas vagina apabila terjadi kekeringan.
  • Antidepresan untuk mereka yang mengalami suasana hati tidak menentu.
  • Clonidine.
Beberapa jenis pengobatan diatas sangat tergantung pada tanda-tanda yang anda miliki serta riwayat kesehatan yang ada.

Terapi pengganti hormon tidak memperlihatkan proteksi kontrasepsi sekalipun kesuburan anda menurun selama menopause. Walau demikian, bantu-membantu terapi tersebut masih memungkinkan seseorang untuk sanggup hamil. Makara sangat dianjurkan untuk terus memakai kontrasepsi apabila anda tidak ingin hamil.

Penggunaan kontrasepsi sanggup berlangsung selama satu tahun sesudah periode terakhir anda, atau sesudah menstruasi terakhir anda kalau anda berusia 50 tahun. Namun apabila anda berusia dibawah 50 tahun, biasanya dianjurkan untuk memakai kontrasepsi selama dua tahun sesudah menstruasi terakhir anda.

Pengobatan untuk Gejala Menopause
  • Terapi penggantian hormon
Terapi penggantian hormon biasanya sangat efektif untuk mengobati tanda-tanda menopause yang paling umum terjadi. Diantara tanda-tanda tersebut ialah muka yang bermetamorfosis kemerahan, berkeringat di malam hari, abses kanal kemih, atau tanda-tanda vagina lainnya.

Apabila dipakai dalam jangka panjang, terapi penggantian hormon akan mengurangi resiko osteoporosis atau perapuhan pada tulang. Selain itu, biasanya terapi penggantian hormon juga berfungsi untuk mengurangi resiko berkembangnya kanker usus.

Terapi penggantian hormon berfungsi untuk mengganti hormon seks perempuan dan jormon estrogen secara alami untuk mengatasi tanda-tanda menopause.

Terdapat 3 jenis terapi penggantian hormon diantaranya adalah,
  1. Terapi penggantian hormon dan estrogen, direkomendasikan untuk perempuan yang rahim dan ovarium-nya dimatikan. Apabila hanya memakai estrogen saja, hal tersebut akan menimbulkan lapisan rahim menjadi tebal. Itu akan meningkatkan resiko kanker.
  2. HRT yang dikombinasikan. Biasanya untuk perempuan yang mengalami tanda-tanda menopause namun masih mempunyai periode menstruasi. Dianjurkan untuk menentukan metode estrogen dan progesteron.
  3. Terapi penggantian hormon khusus. Biasanya diberikan kepada perempuan pascamenopause.
Terapi penggantian hormon hadir dalam banyak sekali bentuk diantaranya adalah, implan, dalam bentuk tablet, krim dan juga gel.

Efek Samping Terapi Penggantian Hormon
Beberapa imbas samping yang mungkin sanggup muncul pada dikala penggunaan terapi penggantian hormon antara lain, berat tubuh yang meningkat, payudara menjadi lembek, sakit kepala, dan suasana hati akan berubah.

Apabila anda mencicipi imbas samping tersebut, dianjurkan untuk mengurangi takaran terapi penggantian hormon.
  • Tibolone
Tibolone ialah hormon sintetis atau hormon buatan insan yang fungsinya sangat ibarat dengan terapi penggantian hormon atau HRT. Tibolone biasanya direkomendasikan sebagai alternatif untuk perempuan pascamenopause yang ingin mengakhiri periode bulanan mereka.

Seperti HRM, tibolone efektif dipakai untuk mengobati tanda-tanda menopause. Tibolone ini sangat efektif dalam mengobati tanda-tanda menopause ibarat hot flashes, atau apabila anda sering berkeringat di malam hari. Selain itu, pengobatan ini juga sanggup membantu mencegah resiko patahnya tulang belakang.

Efek Samping Penggunaan Tibolone
Tibolone sanggup mendatangkan beberapa dilema diantaranya adalah, menurunnya impian untuk melaksanakan relasi seksual, meningkatkan resiko terkena kanker payudara, kanker rahim, dan juga stroke. Tibolone tidak cocok untuk perempuan diatas 60 tahun.
  • Clonidine
Pada awalnya, obat ini dirancang untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Belakangan, obat ini juga sanggup di gunakan untuk mengurangi hot flashes atau berkeringat di malam hari pada perempuan yang memasuki usia menopause.

Efek samping Clonidine
Penggunaan clonidine sanggup menimbulkan beberapa imbas samping ibarat lisan kering, depresi, sembelit, mengantuk dan retensi cairan.
  • Pelumas vagina
Salah satu tanda-tanda yang ditimbulkan oleh menopause ialah keringnya vagina. Untuk mengatasi dilema ini biasanya dokter akan meresepkan pelumas vagina atau pelembab yang sanggup dipakai selama yang anda inginkan.
  • Obat antidepresan
Penggunaan antidepresan untuk mengatasi tanda-tanda menopause harus dengan resep dokter. Diantara beberapa obat antidepresan yang sanggup dipakai untuk mengobati muka yang memerah diantaranya adalah,
  • Venlafaxine hidroklorida
  • Paroxetine
  • Citalopram
  • Fluoxetine
Efek samping obat antidepresan
Beberapa imbas samping penggunaan antidepresan antara lain, pusing, lisan kering, mengakibatkan kecemasan, mengganggu tidur, dan mual-mual.

Demikian artikel Cara Mengobati Gejala Menopause ini agar bermanfaat.
Labels: Menopause
0 Komentar untuk "Cara Mengobati Tanda-Tanda Menopause"

Back To Top